ILMU PEMERINTAHAN: ANTI PADA POLITIK, LUPA PADA HUKUM, DAN ENGGAN PADA ADMINISTRASI

Authors

  • Sutoro Eko Yunanto

DOI:

https://doi.org/10.47431/governabilitas.v1i1.77

Keywords:

Governmental Science, government, politics, law, administration.

Abstract

Ilmu Pemerintahan (IP) adalah khas Indonesia, yang tidak dikenal di belahan dunia lain. Tetapi IP selalu memperoleh stimulus eksternal: kolonialisme, developmentalisme, dan neoliberalisme. Para pendiri membuat IP untuk alasan aksiologis-praktis, tanpa disertai dengan ontologi dan epistemologi yang memadai. Secara ontologis, konsep pemerintah merupakan tradisi Anglo Saxon, tetapi pemerintahan diambil dari tradisi hukum Eropa Kontinental dan bestuurskunde warisan kolonial, yang di negeri asal disebut administrasi. IP sukses mencetak banyak birokrat, tetapi ia tidak membawa roh “pemerintahan rakyat” dan tidak sanggup mencerahkan praktik pemerintahan Indonesia, melainkan hanya ikut menjaga law and order yang diwarisi dari beamtenstaat kolonial. Developmentalisme dan administrasi negara datang mewarnai Orde Baru, sekaligus juga membentuk sosok IP. Dekade 1990-an Ilmu Politik datang melakukan ‘subversi’ terhadap IP, yang sanggup melucuti warna hukum, tetapi tidak merekonstruksi IP. Di era reformasi, studi politik semakin jauh dari pemerintahan, dan IP mengikuti tradisi neoliberalisme, dengan memahami pemerintahan sebagai manajemen publik dan governance. Hari ini, IP anti pada politik, lupa pada hukum, dan enggan pada administrasi. Ia mengalami krisis identitas, yang tidak sanggup membedakan antara Administrasi Publik dan IP. Krisis epistemologi juga terjadi, yakni klaim IP sebagai disiplin ilmu tidak disertai dengan penggunaan pemerintahan sebagai subjek dan perspektif untuk memahami dan menjelaskan fenomena sosial.

References

Adiwisastra, Y. 2015. “Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Administrasi Negara”, dalam M. Labolo, dkk. eds. Dialektika Ilmu Pemerintahan, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Almond, G. 1990. A Discipline Divided: Schools and Sects in Political Science. London and Newbury Park: Sage Publications.

Aspinall, E. dan W. Berenschot. 2019. Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and the State in Indonesia. Ithaca: Cornell University Press.

Benda, H.J. 1966. “The Pattern of Administrative Reforms in the Closing Years of Dutch Rule in Indonesia”. The Journal of Asian Studies. 25: 4.

Bohne, E. et. al. eds. 2014. Public Administration and the Modern State Assessing Trends and Impact. Basingstoke: Palgrave.

Braun, C. dkk. 2015. Quo Vadis, Nederlandse Bestuurskunde?. Bestuurskunde. 24:

Djojowadono, S. 2015. “Perkembangan Ilmu Pemerintahan”. dalam M. Labolo, dkk.

Dyson, K. 1980. The State Tradition in Western Europe: A Study of an Idea and an Institution. Oxford: Oxford University Press.

Finer, H. 1946. Theory and Practice of Modern Government. New York: Deal Press.

Finer, S. 1970. Comparative Government. London: Allen Lane.

Grimm, D. 2016. Constitutionalism: Past, Present, and Future. Oxford: Oxford University Press.

Grindle, M. 2017. “Good Governance, R.I.P.: A Critique and an Alternative”. Governance. 30: 1.

Hadiz, V. 2010. Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia: A Southeast Asia Perspective. Stanford: Stanford University Press.

Harvey, D. (2007). A Brief History of Neoliberalism. Oxford: Oxford University Press.

Huntington, S. 1968. Political Order in Changing Societies. Yale: Yale University Press.

Karniawati, N. 2015. “Hakekat Ilmu Pemerintahan”. CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1:2.

Karré, P.M. et. al. 2020. “Public Administration in the Netherlands: State of the Field”, dalam Geert Bouckaert and Werner Jann eds. European Perspectives for Public Administration. Leuven: Leuven University Press

Kickert, W dan T. Toonen. 2006. “Public Administration in The Netherlands: Expansion, Diversification and Consolidation”. Public Administration. 84:4

Klikauer, T. 2013. “What Is Managerialism?”. Critical Sociology, 41:7.

Lay, C. (2019).“Jalan Ketiga Peran Intelektual: Konvergensi Kekuasaan dan Kemanusiaan”, Pidato Pengukuhan Guru Besar Politik dan Pemerintahan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 6 Februari.

Labolo, M. dkk. eds. 2015. Dialektika Ilmu Pemerintahan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Maier. C. 2019. Der Rechtsstaat in Spanien und Deutschland – Überlegungen zum Modell einer Europäischen Demokratie, https://www.academia.edu/37131719/Der_Rechtsstaat_in_Spanien_und_Deutschland_%C3%9Cberlegungen_zum_Modell_einer_europ%C3%A4ischen_Demokratie, 27 Mei 2020.

McVey, R. (1982), “The Beamtenstaat in Indonesia”. dalam B. Anderson dan A. Kahin (eds.), Interpreting Indonesian Politics: Thirteen Contributions to the Debate, Ithaca: Cornell University Modern Indonesia Project.

Nordholt, H.S. 1996, Spell of Power: A History of Balinese Politics 1650-1940, Leiden: KITLV Press.

Ndraha, T. 2003. Kybernologi: Ilmu Pemerintahan Baru. Jakarta: Rineka Cipta.

Osborne, D dan T. Gaebler. 1992, Reinventing Government. New York: Penguin.

Overeem, P. 2013. The Politics-Administration Dichotomy: Toward a Constitutional Perspective, London: Routledge.

Peters, B.G. 1999. Institutional Theory in Political Science, London & New York: Pinter.

Plant, R. 2010. The Neo-Liberal State, Oxford: Oxford University Press.

Polyando, P. 2016. “Menelusuri Duduknya Ilmu Pemerintahan”, Jurnal Politikologi. 3:1.

Pratikno. 2003. “Melacak Ruang Kajian Pemerintahan Dalam Ilmu Politik: Sebuah Riset Awal”, Transformasi: Jurnal Kajian Kritis Transformatif. 1:1

Raadschelders, Jos C. N. 2000. “Understanding Government in Society: We See The Trees, But Could We See The Forest? Administrative Theory & Praxis. 22:2.

Raadschelders, Jos C. N. 2005. “Government and Public Administration: Challenges to and Need for Connecting Knowledge”, Administrative Theory & Praxis. 27:4.

Raadschelders, Jos C. N. 2015. Government: A Public Administration Perspective, London: Routledge.

Radbruch, G. 1946. “Gesetzliches Unrecht und übergesetzliches Recht”, Süddeutsche Juristen-Zeitung , 1:5.

Rauf, M. 2015. “Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik: Suatu Pengantar”, dalam M. Labolo. dkk

Rhodes, R.AW. 1996. “The New Governance: Governing without Government”, Political Studies. 44:4.

Rutgers, M.R. 2005. Het Gulden Boekje uit de Nederlandse Bestuurskunde. Delft: Eburon.

Schillemans, T. 2017. “Staat van de Bestuurskunde”, Bestuurskunde, 26:1.

Scott, A.C dan W. Earleklay. 2014. “George Washington and Enlightenment Ideas on Educating Future Citizens and Public Servants”, Journal of Public Affairs Education, 20:1.

Semedi, P. 2019. Sakpada-pada: Menjaga kesetaraan di pedesaan Jawa 1850 – 2010, Pidato Ilmiah disampaikan pada Dies Natalis ke-54 STPMD “APMD” Yogyakarta, 28 November.

Soewargono. 2015. “State of the Art Ilmu Pemerintahan”, dalam M. Labolo. dkk.

Sujamto. 2015. “Perkembangan Konsep Ilmu Pemerintahan”, dalam M. Labolo dkk.

Tjokrowinoto, M. 2015. “Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Politik: Suatu Pengantar Diskusi”, dalam M. Labolo. dkk.

Van Putten, R. dkk (2020). “Kritische Bestuurskunde: Naar een Reflexief Perspectief op Bestuur en Beleid”, Bestuurskunde, 29:1.

Van Poelje, GA. 1953. Pengantar Umum Ilmu Pemerintahan, Djakarta: Soeroengan

Van Ylst, F. 2015. “Eksistensi Ilmu Pemerintahan”. CosmoGov: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1:1.

Waldo, D. 1955. The Study of Public Administration. New York: Random House.

Wasistiono, S. 2017. Perkembangan Ilmu Pemerintahan dari Klasik sampai Kontemporer. Sumedang: IPDN Press.

Winters, J. 2013. Oligarchy and Democracy in Indonesia, Indonesia, 96.

Downloads

Submitted

2020-07-17

Published

2020-07-17

How to Cite

Eko Yunanto, S. (2020). ILMU PEMERINTAHAN: ANTI PADA POLITIK, LUPA PADA HUKUM, DAN ENGGAN PADA ADMINISTRASI. GOVERNABILITAS (Jurnal Ilmu Pemerintahan Semesta), 1(1), 1–24. https://doi.org/10.47431/governabilitas.v1i1.77