Pendampingan Kalurahan Sukoreno Menuju Desa Mandiri Budaya
DOI:
https://doi.org/10.47431/bds.v1i2.539Keywords:
desa budaya;, mandiri budaya;, perubahan status;, pendampingan;Abstract
Desa budaya adalah status untuk desa-desa di Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai implemtasi keistimewaan di level desa. dalam prakteknya desa-desa dikategorikan beberapa tingkatan sesuai perkembangan desa, dari rintisan budaya pada kategori terendah sampai desa mandiri budaya pada level tertinggi. Fenomena menarik pada aras perubahan status dari desa budaya menjadi desa mandiri budaya, karena terjadi dinamika dan tawar menawar antara desa yang bersangkutan dengan kundho kabudayaan instansi yang ditunjuk DIY untuk melakukan visitasi dan penilaian suatu desa dalam status tertentu, instansi ini mempunyai otoritas penuh. Kajian ini akan membahas dinamika dan tantangan Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo dalam usaha meraih status Kalurahan mandiri budaya. Penelitian mengunakan pendekatan kualitatif eksploratif berusaha membahas dinamika perjuangan Kalurahan Sukoreno menuju kalurahan mandiri budaya. Informan segenap tokoh desa budaya, tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Data dikumpulkan dengan wawancara dan FGD, selanjutnya dianalisis secara mendalam dan holistilk atas fenomena perubahan status desa budaya menjadi desa mandiri budaya. Hasil kajian menunjukkam bahwa secara regulasi perubahan dari status desa budaya ke desa mandiri budaya harus memenuhi persyaratan tertentu yakni perkembangan 4 pilar, yakni desa budaya, desa wisata, desa interpreneur dan desa prima. Dalam prakteknya meskipun desa memenuhi persyaratan tersebut tidak otomatis bisa berubah sebagai desa mandiri budaya, karena harus melalui tahap rintisan mandiri budaya, selanjutnya menunggu surat keputusan visitasi Dinas Kundho Kabudayan untuk penilaian dan akreditasi menuju desa mandiri budaya. Hal ini terkait status desa mandiri budaya akan memperoleh dana keistimewaan minimal 1,2 M dan fasiltas lainnya, sehingga ada pengetatan untuk proses perubahan statusnya, sedangkan di level masyarakat juga ada banyak pertimbangan untuk menjadi desa mandiri budaya.