Strategi Komunikasi Pemerintah Kabupaten Temanggung Menghadapi Konflik Antara Petani Tembakau dengan Pemerintah Pusat

Abstrak

Despite the good and proftable tobacco yield in the past three years, Temanggung tobacco farmers
have been worried lately. The anti-smoking campaign at the national and international level has hit the
tobacco-based products hard. The health law and government regulations have stated that tobacco is
considered addictive and therefore its products need to be restricted and this has been worrisome to the
tobacco farmers. The farmers blame the central government for the not-well thought policies. The local
government in the Temanggung regency is obliged to implement the regulations. In this era where local
governments have bigger autonomy, the regents are directly elected by the people and therefore they have
to protect their interests, too. Research aims to fnd out the communication strategy implemented by the
local government in Temanggung regency in solving the conflict of interests between the central government
and the tobacco farmers. The results of the data analysis show that local government has implemented the
proper communication strategy to bridge the farmers and cigarette companies and protect the tobacco
farmers when facing the central government
Keywords: tobacco, conflict, communication
Abstrak
Petani tembakau Temanggung saat ini galau, meski tiga tahun terakhir ini hasil panennya
melimpah dan menghasilkan keuntungan. Pasalnya, kampanye anti-rokok skala nasional
maupun internasional menghantam industri produk tembakau. Undang Undang Kesehatan dan
Peraturan Pemerintah menetapkan tembakau sebagai zat adiktif berujung pada pembatasan
secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberlangsungan pertanian tembakau. Petani
tembakau menyalahkan pemerintah pusat karena telah membuat peraturan secara gegabah, tanpa
mempertimbangkan nasib jutaan petani tembakau. Pemerintah Kabupaten Temanggung tentu
wajib menjalankan semua undang-undang dan peraturan pemerintah pusat lainnya. Namun di
era otonomi daerah, di mana seorang bupati dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilukada,
membuat bupati harus berpikir untuk memihak siapa. Rumusan masalah penelitian ini bagaimana
strategi komunikasi Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam konflik antara Pemerintah Pusat
dengan petani tembakau di daerahnya. Tujuan penelitian ingin mengetahui strategi komunikasi
Pemerintah Kabupaten Temanggung menghadapi konflik pertembakauan. Hasil penelitian,
Pemerintah Kabupaten Temanggung menjalankan strategi komunikasi dengan baik sebagai
jembatan antara petani tembakau dengan pabrik rokok, dan membela kepentingan petani tembakau
berhadapan dengan Pemerintah Pusat.
Kata kunci: tembakau, konflik, komunikasi