POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KADER KOMITE KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MEMPERJUANGKAN KESEJAHTERAAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Keywords:
Pola Komunikasi, Komunikasi Interpersonal, KKPA, Perlindungan AnakAbstract
Komite Kesejahteraan dan Perlindungan Anak (KKPA) Desa Gilangharjo merupakan lembaga masyarakat yang bertujuan mewujudkan masa depan anak yang lebih baik melalui situasi dan kondisi bagi perlindungan anak. Komunikasi interpersonal Kader KKPA dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam memperjuangkan kesejahteraan anak di Desa Gilangharjo melalui pemenuhan hak anak. Penelitian ini berupaya mengkaji pola komunikasi interpersonal antara Kader KKPA dengan masyarakat dalam memperjuangkan kesejahteraan dan perlindungan anak di Desa Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 13 orang, yang terdiri dari Pengurus KKPA, anggota KKPA dan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pola komunikasi yang dipakai adalah pola komunikasi silkular dan pola komunikasi sekunder; 2) proses penyampaian informasi tentang perlindungan anak oleh kader KKPA kepada masyarakat dengan melakukan sosialisasi untuk mengenalkan peran dan tugas KKPA kepada masyarakat selain itu berkunjung ke rumah warga dengan melakukan komunikasi secara tatap muka; 3) keberhasilan komunikasi interpersonal antara kader KKPA dan masyarakat dilihat dari sudut para pelaku komunikasi dengan cara komunikator memahami kondisi psikologis komunikan, bersikap ramah dan tegas, serta mampu menyesuaikan diri dengan masyarakat; 4) hambatan komunikasi Kader KKPA dikarenakan sebagian masyarakat yang masih belum tahu tentang keberadaan KKPA dan ada juga masyarakat yang mengabaikan tentang keberadaan KKPA di Desa Gilangharjo, bersikap apatis dan menolak, walaupun Kader KKPA selama ini sudah mensosialisasikan kepada masyarakat tentang perlindungan anak maupun memasang pamflet di titik perumahan warga tentang perlindungan anak.
References
Lutfi, K. (2016). Peran Komite Kesejahteraan Perlindungan Anak (KKPA) Desa Gilangharjo, Pandak Bantul dalam Memperjuangkan Kesejahteraan Perlindungan Anak [Universitas Muhamadyah Yogyakarta]. http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15998
Moleong J., L. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Rosda Karya.
Soejanto, A. (2005). Psikologi Perkembangan. Rineka Cipta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Sukarno, B. (2017). Komunikasi Interpersonal Keluarga Sebagai Mediasi Perlindungan Perempuan Dan Anak Dari Kekerasan. Jurnal Unisri, 1 (1). http://ejurnal.unisri.ac.id/index.php/rsfu/article/view/1543/1361
Suranto, A. (2005). Komunikasi Perkantoran “Prinsip Komunikasi Untuk Meningkatkan Kinerja Perkantoran". Media Wicara.
Vito, J. De. (2007). KOMUNIKASI ANTARMANUSIA. Professional Books.
Wardah, F. (2020). Lebih 4.600 Anak Alami Kekerasan Tahun 2020. Voaindonesia. https://www.voaindonesia.com/a/lebih-4-600-anak-alami-kekerasan-tahun-2020/5521190.html
Wijaya, E. P. E., & Andika, H. W. (2020). Darurat, Belum Habis 2020 Angka Kekerasan Anak di Bantul Sudah Tinggi. Suarajogja.Id. ogja.suara.com/read/2020/11/08/123044/darurat-belum-habis-2020-angka-kekerasan-anak-di-bantul-sudah-tinggi?page=all
Zulaika, R. (2010). Pola Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Membentuk Kepribadian Anak Di Kelurahan Perawang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak (Kajian Pola Komunikasi Interaksional) [Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau]. https://repository.uin-suska.ac.id/10992/
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Jurnal Komunikasi Pemberdayaan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.