MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

Manajemen Privasi Komunikasi Perempuan Korban Kekerasan Seksual

Authors

  • olivia lewi Universitas Atma Jaya Yogyakarta
  • Briggitta Raras A. H Universitas Atma Jaya Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.47431/jkp.v3i1.385

Keywords:

Manajemen Privasi Komunikasi, Kekerasan Seksual, Perempuan

Abstract

Banyaknya kasus kekerasan seksual yang dialami perempuan di Indonesia, menjadi hal yang perlu diperhatikan. Namun, adanya stigma dan tindakan menyalahkan korban kekerasan seksual membuat korban cenderung bungkam. Penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini berfokus untuk melihat manajemen privasi komunikasi pada korban kekerasan seksual usia 18-24 tahun. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara semi terstruktur kepada tiga perempuan korban kekerasan seksual. Dengan menggunakan teori manajemen privasi komunikasi, diperoleh hasil  bahwa korban kekerasan seksual cenderung mengungkapkan informasi pribadi kepada teman dibandingkan kepada pihak keluarga. Adanya tindakan menyalahkan korban dan pemikiran konservatif dari pihak keluarga, membuat korban kekerasan seksual menutup informasi. Aturan informasi pribadi juga dipengaruhi oleh kriteria budaya, motivasi, manfaat-risiko, dan kontekstual. Akibat tidak adanya aturan koordinasi yang jelas, korban kekerasan seksual mengalami turbulensi batas informasi pribadi.

References

Catabay, C. J., & Tsuyuki, J. K. S. J. C. C. K. (2019). Perceived stress and mental health: The mediating roles of social support and resilience among black women exposed to sexual violence. Journal of Affective Disorders.

Creswell, J. W. (2017). Research design : Pendekatan metode kualitatif, kuantitatif, dan campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dihni, V. A. (2022). Perempuan Korban Kekerasan Paling Banyak dari Generasi Z. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/16/perempuan-korban-kekerasan-paling-banyak-dari-generasi-z

Dulwahab, E., Huriyani, Y., & Muhtadi, A. S. (2020). Strategi komunikasi terapeutik dalam pengobatan korban kekerasan seksual. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(1), 72–84.

Elmira, P. (2021). Dampak Kekerasan Seksual terhadap Korban, dari Psikologis hingga Sosial. Liputan 6. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4594269/dampak-kekerasan-seksual-terhadap-korban-dari-psikologis-hingga-sosial?page=4

Fitriana, N. (2022). Mengapa Perempuan sering Menjadi Korban Kejahatan. Kompas TV. https://www.kompas.tv/nasional/272756/mengapa-perempuan-sering-menjadi-korban-kejahatan?page=all

Griffin, E., Sparks, G., & Ledbetter, A. (2022). A First Look at Communication Theory (11th ed.). McGraw-Hill Higher Education (International).

Komnas Perempuan. (2023). Lembar Fakta Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2023 Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Publik dan Negara: Minimnya Perlindungan dan Pemulihan. Komnasperempuan.Go.Id. https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan-detail/catahu2023-kekerasan-terhadap-perempuan-di-ranah-publik-dan-negara-minimnya-perlindungan-dan-pemulihan

Mas’udah, S. (2022). Makna Kekerasan Seksual dan Stigma Masyarakat Terhadap Korban Kekerasan Seksual. Society, 10(1), 1–12.

Maspaitella, M. J., & Rahakbauwi, N. (2014). Pembangunan Kesejahteraan Sosial: Pemberdayaan Masyarakat dalam Pendekatan Pekerja Sosial. Aspirasi, 5(2).

Mel. (2021). Speak Up, Tak Mudah Tapi Penting untuk Korban. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210610135449-284-652656/speak-up-tak-mudah-tapi-penting-untuk-korban-pelecehan

Prihandini, M. A. (2021). Resepsi Audiens atas Kekerasan Seksual Terhadap Pemberitaan Korban Pelecehan Seksual Baiq Nuril. Jurnal Audiens, 2(1), 1–17.

Qila, S. Z., Rahmadina, R. N., & Azizah, F. (2021). Catcalling sebagai Bentuk Pelecehan Seksual Traumatis. Jurnal Mahasiswa Komunikasi Cantrik, 1(2), 95–106.

Redaksi. (2021). 5 Dukungan yang Dibutuhkan Korban Kekerasan Seksual. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210907200827-284-691098/5-dukungan-yang-dibutuhkan-korban-kekerasan-seksual

Santika, E. F. (2023). Kekerasan Seksual jadi Jenis yang Paling Banyak dialami Korban Sepanjang 2022. Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/02/03/kekerasan-seksual-jadi-jenis-yang-paling-banyak-dialami-korban-sepanjang-2022

Sugiyanto, Jahidin, A., Asmar, Suparyati, & Rahmawan, F. (2023). Pengantar Ilmu pekerjaan sosial Bagi Tenaga kesejahteraan. Bantul: The Journal Publishing. https://thejournalish.com/ojs/index.php/books/article/view/507

Sugiyanto, S. (2022). Dampak Triangulasi Hasil terhadap Keberlanjutan Organisasi Dalam Penelitian Kualitatif Studi Kasus di LKS Hamba DIY. Jurnal Media Bina Ilmiah, 16(8), 7219–7231.

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tarida, T. (2023). Jangan Rusak Reputasi Korban Kekerasan Seksual. Koran Tempo. https://koran.tempo.co/read/klinik-hukum-perempuan/484324/hak-reputasi-korban-kekerasan-seksual

Tim. (2024). Merdeka dari Kekerasan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi. https://merdekadarikekerasan.kemdikbud.go.id/ppks/kekerasan-seksual/

West, R., & Turner, L. (2020). Introducing Communication Theory: Analysis and Application (7th ed.). New York: McGraw-Hill Higher Education (International).

West, R., & Turner, L. H. (2017). Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (5th ed.). Jakarta: Salemba Humanika.

Yusuf, I. A. (2022). Kuatnya Budaya Victim Blaming Hambatan Gerakan #MeToo di Indonesia. Program Studi Ilmu Komunikasi.

Downloads

Published

2024-07-17

How to Cite

lewi, olivia, & A. H, B. R. (2024). MANAJEMEN PRIVASI KOMUNIKASI PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN SEKSUAL: Manajemen Privasi Komunikasi Perempuan Korban Kekerasan Seksual . Jurnal Komunikasi Pemberdayaan, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.47431/jkp.v3i1.385

Issue

Section

Articles